Selamat Datang & Bergabung di Mister Hali Blog

Minggu, 05 Desember 2010

Info Kursus

Kursus Komputer metode andragogy

PENDAHULUAN


Latarbelakang

1. Fakta daya serap materi kursus oleh peserta kursus orang dewasa sangat lambat.
2. Orang Dewasa Kurang cepat mengikuti/beradaptasi dengan perkembangan teknologi komputer.
3. Fakta bahwa instruktur yang lebih muda tidak sabar mengajar orang dewasa
4. Belum ada standar proses belajar di LPK. Bahari Informatika Komputer

Rumusan masalah

1. Bagaimana karakteristik Materi pelatihan, sehingga diperlukannya suatu upaya pendekatan orang dewasa?
2. Apakah pendekatan andragogi dapat meningkatkan pemahaman peserta kursus komputer? 
Telaah Pustaka
Dewasa ini di kalangan para ahli pendidikan orang dewasa telah berkembang baik di Eropa maupun di Amerika, suatu teori mengenai cara mengajar orang dewasa. Untuk membedakan dengan pedagogi, maka teori baru tersebut di kenal dengan nama Andragogi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “andr” yang berarti orang dewasa dan “agogos” yang berarti memimpin atau membimbing. Dengan demikian andragogi dirumuskan sebagai suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar. 
Asumsi Andragogi Dan Pedagogi 
Ada perbedaan mendasar mengenai asumsi yang digunakan oleh Andragogi dan Pedagogi terutama dari aspek konsep diri, pengalaman, kesiapan belajar dan orientasi terhadap belajar. Asumsi itu dapat dikemukakan sebagai berikut: 

• Konsep Diri.
• Pengalaman. 
• Kesiapan Belajar. 
• Orientasi Terhadap Belajar. 

Fungsi Pendidik Orang Dewasa (Instruktur)

Pendidik orang dewasa mempunyai fungsi antara lain: 

1. Menilai kebutuhan belajar individu, lembaga dan masyarakat untuk pendidikan orang dewasa yang sesuai dengan lingkungan organisasinya (fungsi diagnostik). 
2. Menetapkan dan mengelola struktur organisasi untuk pengembangan dan pelaksanaan yang efektif dari suatu program pendidikan orang dewasa (fungsi organisasi). 
3. Merumuskan tujuan yang sesuai dengan kebutuhan belajar yang telah ditetapkan, dan merencanakan suatu program kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut (fungsi perencanaan). 
4. Menciptakan dan mengawasi prosedur yang diperuntukan bagi pelaksanaan suatu program secara efektif, termasuk memilih dan melatih ketua-ketua kelompok belajar, tutor, mengatur fasilitas dan proses administrasi, seleksi dan penerimaan pebelajar, dan pembiayaan (fungsi administrasi). 
5. Menilai efektivitas program pendidikan yang dilaksanakan (fungsi evaluasi). 


Teknik Dan Metode Pembelajaran Orang Dewasa 
Penjabaran rancangan belajar ke dalam urutan kegiatan belajar memerlukan adanya pengambilan keputusan mengenai teknik dan bahan belajar apa yang paling bermanfaat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajarn. Dan selanjutnya menentukan strategi pembelajaran dengan mengikutsertakan peserta. Posisi pelatih dalam proses ini hanyalah sebagai pemberi saran dan sebagai narasumber. 
Ada beberapa teknik atau metode yang dapat digunakan untuk membantu orang dewasa belajar, antara lain: 

1. Presentasi. Teknik ini meliputi antara lain: ceramah, debat, dialog, wawancara, panel, demonstrasi, film, slide, pameran, darmawisata, dan membaca. 
2. Teknik Partisipasi peserta. Teknik ini meliputi antara lain: tanyajawab, permainan peran, kelompok pendengar panel reaksi, dn panel yang diperluas. 
3. Teknik Diskusi. Teknik ini terdidi atas diskusi terpimpin, diskusi yang bersumberkan dari buku, diskusi pemecahan masalah, dan diskusi kasus. 
4. Teknik Simulasi. Teknik ini terdiri atas: permainan peran, proses insiden kritis, metode kasus, dan permainan. 
Penulis mengangkat permasalahan peningkatan daya serap peserta pendidikan/pelatihan kursus dengan pendekatan berbasis andragogi yang merupakan standar pembelajaran yang ideal sebab sebagian besar peserta kursus ( 90 %) adalah orang dewasa atau telah menamatkan pendidikan menengah baik formal maupun non formal, sehingga diperlukan upaya pemahaman teknik mengajar andragogi oleh instruktur di LPK. Bahari Informatika Komputer. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu menjadikan Standar Operasional Prosedur dalam pembelajaran kursus komputer.
Penulis mengamati selama proses pembelajaran kursus komputer yang dilaksanakan pada LPK. BIK menunjukkan bahwa kemampuan daya serap materi sangat tergantung dari kemampuan dan improvisasi instruktur komputer memberikan materi. Penulis mengumpulkan data-data mengenai latarbelakang peserta kursus berdasarkan data primer yang ada di LPK. Bahari Informatika Komputer. Data-data tersebut kemudian dianalisis dengan teri-teori yang relevan dan dicari solusi yang tepat mengenai proses pembelajaran di Lembaga Kursus.
PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik pelatihan/kursus komputer 
Kursus atau pelatihan komputer adalah suatu kegiatan memperoleh ketrampilan atau pengetahuan untuk mengoperasikan seperangkat komputer yang terdiri dari : CPU, Monitor,Keyboard, Mouse dan Printer. 
4.2. Karakteristik Instruktur kursus komputer untuk orang dewasa
Instruktur kursus komputer harus memiliki kemampuan :
• Rasa Percaya diri untuk melatih orang dewasa
• Melakukan proses pembelajaran yang singkat
• melakukan pengaturan warna monitor dan tampilan huruf dengan ukuran yang besar.
• Mengajar, mengulangi/menguji dan mengulangi pelajaran dengan frekwensi lebih sering atau berulang.
• Memastikan orang dewasa mengerti bahwa dengan menguasai operator komputer dapat meningkatkan kinerja/kemampuan pekerjaan administrasi.
• Memastikan pengaturan/setting program komputer adalah cocok untuk orang dewasa seperti gerakan mouse yang lambat dan jenis mouse yang nyaman di genggam.

4.3. Karakteristik belajar/kursus komputer oleh orang dewasa
Orang dewasa dalam mempelajari komputer memiliki karakteristik :
• selalu mengulang, gerakan/langkah mengoperasikan komputer lambat
• Ketika mengenalkan istilah baru, gunakan istilah yang sangat familiar atau dengan analogi yang sederhana, contohnya seperti “icon” dengan kata “gambar”
• Menggunakan materi belajar seperti buku dengan huruf yang besar.
• Sabar.
Berdasarkan karakteristik tersebut maka sangat dibutuhkan instruktur komputer yang selain memiliki kompetensi sebgai instruktur juga harus memiliki kemampuan membimbing orang dewasa untuk mengatasi rasa “anxiety” atau suatu sifat emosional yang takut / phobia terhadap situasi dan pengalaman khususnya dengan unit komputer. 
Sifat ini adalah umum terjadi ketika seseorang dihadapkan pada ketrampilan atau sesuatu hal yang baru. Sifat ketakutan tersebut akan memperlambat proses belajar. Orang dewasa dalam menggunakan komputer lebih sering ketakutan pada sesuatu yang tidak diduga sebelumnya, ketidaktahuan yang umum dan ancaman komputer mati/tidak bisa bekerja normal. 
Untuk memulai kursus komputer orang dewasa, maka dapat menggunakan teknik :
– Menggunakan humor untuk membina hubungan emosional yang akrab.
Humor adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi rasa gugup/ketakutan terhadap komputer. Suasana yang jenaka dalam memulai belajar komputer antara instruktur dan siswa kursus dapat menolong mengurangi rasa ketakutan terhadap komputer. 

– Memulai pelajaran dengan konsep dasar
Instruktur dalam memulai pembelajaran sebaiknya dimulai dengan sesuatu yang sangat dasar mengenai teknologi komputer dan hindari menjelaskan konsep komputer yang kompleks sebelum menjelaskan dasar-dasar mengoperasikan komputer. Para Peserta kursus komputer juga memiliki berbagai macam tingkat ketrampilan, maka instruktur jangan berasumsi bahwa semua peserta kursus memiliki ketrampilan dasar komputer. 

– Menggunakan istilah komputer yang memang perlu diajarkan
Belajar untuk menggunakan komputer agak susah maka harus diselingi oleh instruktur mengucapkan istilah dalam dialek bahasa asing / inggris. Instruktur sebaiknya menghindari penggunaan istilah teknis komputer. Untuk orang dewasa, istilah komputer dianggap sangat penting sama seperti usaha mereka belajar menggunakan komputer, maka instruktur dapat menghindari istilah teknis seperti motherboard, Random Acces Memrory (RAM), PCI dan sejenisnya. Jika Instruktur merasa bahwa istilah komputer itu harus diketahui oleh peserta kursus, maka untuk menjelaskan istilah komputer terebut maka harus dijelaskan dengan sangat jelas. 

– Memastikan semua pelajaran teori ada prakteknya dengan jumlah jam yang cukup 
Instruktur dapat menolong peserta kursus menghilangkan ketakukan terhadap komputer dengan cara mengakrabkan siswa kursus dengan komputer dan membuat mereka sebagai peserta yang aktif dalam praktek latihan. Selain itu Instruktur dapat membuat catatan ringkas kemudian ditempel di dinding sekitar tempat duduk siswa kursus, hal ini sangat membantu mengingat kembali instruksi yang telah diajarkan oleh instruktur komputer.

KESIMPULAN


Berdasarkan pengamatan di LPK. Bahari Informatika Komputer dan telaah pustaka maka dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran orang dewasa untuk belajar komputer memiliki karkateristik tertentu sehingga perlakuan terhadap mereka juga harus khusus terutama dengan metode andragogy.
Dalam studi ini, peserta kursus dewasa harus memperoleh manfaat dari kegiatan pembelajaran berupa :
1. Dapat melakukan pekerjaan administrasi perkantoran
2. Dapat membuat laporan keuangan (pengolahan angka)
3. Dapat membuat desain undangan
4. Dapat membuat presentasi 

Berikut ini adalah rekomendasi yang penulis sarankan untuk instruktur dalam memberikan pelatihan/kursus komputer untuk orang dewasa.
Metode Uraian
Sabar dan perulangan Dalam proses pembelajaran, diberikan lebih dari satu penjelasan dan contoh untuk orang dewasa. 
Bahasa teknis atau Istilah teknis komputer Jangan menggunakan istilah teknis, contohnya kata “icon” diganti dengan “gambar”
Materi Kursus Materi kursus / latihan harus dijelaskan secara bertahap
Praktek latihan Pastikan bahwa peserta kursus dewasa memiliki waktu latihan yang cukup
Instruksi teknis latihan Ajarkan antara 30 sampai 60 menit utk tiap instruksi
Aktif tanya-jawab Pastikan memberikan tanya-jawab kepada peserta
Materi/kurikulum yang fleksibel Gunakan materi/kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan praktek/latihan orang dewasa
Bicara yang lambat dan jelas Gunakan nada bicara yang lambat dan lembut serta jelas
Suasana yang nyaman Jelaskan bahwa dengan kursus komputer akan memberikan 
Tingkat pengetahuan Kelompokkan peserta kursus berdasarkan pengetahuannya, mulai dari Dasar, menengah dan Lanjut
Ajarkan satu topik per pertemuan Ajarkan satu konsep / topik latihan per pertemuan


Referensi


J. Michael Cuciti (2005). Computer Instruction and Andragogy: Best Methods to Teach the Elderly E-mail as a Communication Tool. Diambil dari http://aim.uoregon.edu/research/pdfs/Cuciti2005.pdf

Mark Zaidel (2009). Detecting Learning Computer. IABR & TLC Conference Proceedings. San Antonio, Texas, USA
O. Babatope Longe Otti V. Uzoma (2007). Technophobia and its Impact on Adults Learning to Use Computers in South Western Nigeria. Journal of Information Technology Impact Vol. 7, No. 1, pp. 81-90 Diambil dari website http://www.jiti.com/v07/jiti.v7n1.081-090.pdf

Pam Dupin-Bryant (2002). Reducing Computer Anxiety in Adult Microcomputer Training. Journal of Extension (JOE) Vol. 40, No.5. Diambil dari website http://www.joe.org 

Paul Aukermen (2004). Computer Handbook For the Employees of the Mechanicsburg Exempted Village School District 2004/2005 School Year

Tidak ada komentar:

Posting Komentar